Sektor olahraga Indonesia mendapat pengakuan internasional yang membanggakan. Direktur Umum Dewan Olimpiade Asia (OCA), Husain Al-Musallam. Secara terbuka memuji tata kelola olahraga nasional. Karena ia menilai (tata kelola tersebut) menjalankan sinergi dan kesatuan luar biasa antara berbagai pemangku kepentingan. Husain Al-Musallam menyampaikan pujian ini dalam pertemuan khusus dengan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, di Jakarta pada Rabu (12/11/2025).
Husain Al-Musallam, yang juga menjabat sebagai Presiden Federasi Renang Internasional (World Aquatics). Menyatakan bahwa apa yang ia saksikan di Indonesia dapat menjadi model bagi negara lain. Menurutnya, fondasi kolaborasi yang kuat ini merupakan modal utama untuk masa depan olahraga Indonesia yang lebih cerah.
Kekuatan Ada pada Sinergi Lintas Sektor
Husain mendasarkan pujian tersebut pada pengamatan langsungnya terhadap kerja sama antarlembaga di Indonesia. Ia menyoroti adanya kesatuan yang solid antara pemerintah, Komite Olimpiade Nasional (NOC), dan federasi-federasi olahraga nasional.
“Untuk pertama kalinya, saya melihat kesatuan luar biasa antara pemerintah, NOC, dan federasi nasional. Ini adalah fondasi yang sangat kuat untuk masa depan olahraga Indonesia,” ujar Husain Al-Musallam.
Kunjungan Husain ke Indonesia sendiri adalah dalam rangka menghadiri ajang Indonesia Open Aquatics Championships (IOAC) 2025 di Jakarta. Di sana, ia menyaksikan secara langsung bagaimana tata kelola yang baik menunjukkan sinergi erat antara NOC Indonesia. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai perwakilan pemerintah, dan Federasi Akuatik Indonesia. Husain menegaskan bahwa otoritas mutlak memerlukan sinergi lintas pihak semacam ini dan harus terus menjaga sinergi tersebut untuk memastikan kemajuan olahraga Indonesia yang berkelanjutan.
Pentingnya Pengakuan Global dan Piagam Olimpiade
Dalam diskusi tersebut, Husain Al-Musallam tidak hanya menyoroti sinergi, tetapi juga menekankan pentingnya federasi olahraga nasional. Memperoleh pengakuan resmi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan OCA. Hal ini menjadi kunci integritas dan persatuan dalam olahraga.
Ia menjelaskan bahwa federasi internasional, termasuk World Aquatics, hanya akan menjalin kerja sama dan mengakui federasi nasional yang NOC di negara masing-masing telah akui. Menurutnya, hal ini vital agar semua pihak yang terlibat dalam ekosistem olahraga. Dapat beroperasi di bawah satu payung konstitusi yang sama. Yaitu Olympic Charter, serta mengikuti statuta dari federasi internasional masing-masing.
“Hanya dengan cara itu, persatuan dan integritas dalam olahraga dapat benar-benar terwujud,” tegas Husain, menggarisbawahi bahwa kepatuhan pada aturan global akan memastikan Indonesia terhindar dari masalah dualisme dan diakui penuh dalam pentas olahraga internasional.
Investasi Jangka Panjang pada Pelatih dan Bibit Muda
Selain tata kelola, Direktur Umum OCA ini juga membagikan pandangannya mengenai strategi keberhasilan jangka panjang. Ia menekankan bahwa kunci untuk mencetak prestasi di level dunia adalah investasi yang serius pada pembinaan atlet sejak tingkat akar rumput (grassroots) dan pengembangan kapasitas pelatih.
Menurutnya, Indonesia memiliki semua kombinasi yang menjanjikan: fasilitas olahraga yang luar biasa, tenaga pengajar yang kompeten, dan komitmen tinggi dari seluruh pihak. “Pelatih adalah elemen penting dalam pertumbuhan olahraga. Indonesia memiliki fasilitas yang luar biasa, tenaga pengajar kompeten, dan komitmen tinggi dari semua pihak. Ini kombinasi yang sangat menjanjikan,” pujinya.
Investasi pada atlet muda dan pelatih lokal dianggap sebagai strategi utama yang harus dijalankan secara konsisten oleh negara mana pun yang ingin mendominasi kompetisi di kancah dunia.
Komitmen KOI Jaga Ekosistem Berkelanjutan
Menanggapi pujian tersebut, Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari menyambut baik kunjungan dan apresiasi dari Husain Al-Musallam. Oktohari menegaskan komitmen lembaganya untuk terus menjaga keselarasan tata kelola olahraga nasional sesuai dengan prinsip-prinsip dalam Olympic Charter dan bekerja sama erat dengan federasi-federasi olahraga internasional.
Baca Juga : Indonesia U-17 Tentukan Nasib Sendiri: Tak Ada Tempat untuk Keajaiban dan Bantuan!
“Dukungan dari World Aquatics dan OCA menjadi dorongan besar bagi kami untuk terus memperkuat tata kelola olahraga di Indonesia,” ujar Oktohari. Ia menutup dengan menegaskan kembali bahwa kolaborasi antara pemerintah, NOC, dan federasi nasional adalah kunci utama untuk membangun ekosistem olahraga yang sehat dan berkelanjutan di masa depan. Pengakuan ini diharapkan memotivasi seluruh stakeholder untuk mempertahankan sinergi yang telah terbentuk.





