Bangkok – Skandal seks biksu yang melibatkan para tokoh agama Buddha saat ini tengah mengguncang Thailand secara besar-besaran. Seorang wanita bernama Wilawan Emsawat, yang memiliki nama alias “Miss Golf,” menjadi sorotan publik setelah ia memeras para biksu senior dengan video dan foto syur. Kasus ini tidak hanya mencoreng nama baik lembaga keagamaan, tetapi juga mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap institusi spiritual yang selama ini mereka hormati di Thailand.
Modus Pemerasan Lewat Video Syur
Menurut laporan kepolisian Thailand, Wilawan Emsawat telah menjalin hubungan intim dengan sedikitnya sembilan biksu senior, termasuk beberapa tokoh penting di kuil-kuil besar di Bangkok dan sekitarnya. Wilawan tidak hanya berhubungan seksual secara sadar dengan para biksu. Ia juga secara diam-diam mengabadikan aktivitas mereka dalam foto dan video vulgar.
Setelah hubungan berlangsung, Wilawan mulai melakukan pemerasan secara sistematis. Ia mengancam para biksu dengan menyebarkan video skandal mereka ke publik jika mereka tidak memberi sejumlah uang dalam batas waktu tertentu. Dalam beberapa kasus, ia bahkan memalsukan kehamilan dan mengklaim biaya “dukungan anak”, padahal tidak ada bukti kehamilan yang sah.
Profil Pelaku: Wilawan Emsawat alias ‘Miss Golf’
Wilawan Emsawat, 35 tahun, asal provinsi Nakhon Ratchasima, adalah wanita yang pintar, manipulatif, dan mahir dalam memanfaatkan media sosial. Ia menggunakan nama alias “Miss Golf” untuk menutupi identitas aslinya saat berinteraksi dengan para biksu. Dari penelusuran digital, ia gemar berjudi online dan kerap memamerkan gaya hidup mewah yang tidak sesuai dengan latar belakang finansialnya.
Dalam tiga tahun terakhir, Wilawan berhasil memeras lebih dari 385 juta baht, atau sekitar Rp 170 miliar, dari para korbannya. Uang itu ia masukkan ke lebih dari 30 rekening bank, baik atas namanya maupun nama samaran.
Terbongkarnya Skandal Seks biksu
Kasus skandal seks biksu ini mulai mencuat setelah seorang biksusenior melapor ke kepolisian karena merasa tertekan secara psikologis akibat ancaman Wilawan. Dari laporan tersebut, kepolisian melakukan penggeledahan digital dan menemukan lebih dari 80.000 file syur berupa foto dan video yang tersimpan di ponsel serta cloud storage milik pelaku.
Hasil penelusuran lanjutan menunjukkan bahwa otoritas keagamaan Thailand telah mencopot gelar resmi sembilan biksu yang terlibat dalam skandal seks ini. Di antaranya terdapat biksudari Wat Tri Thotsathep dan Wat Saket, dua kuil ternama yang sebelumnya menjadi tempat ziarah para umat Budha.
Beberapa dari mereka secara diam-diam mengundurkan diri. Sementara itu, yang lain menghadapi sanksi sosial yang berat. Banyak biksu yang sebelumnya kita hormati kini menjadi simbol keruntuhan moralitas spiritual akibat kelemahan pribadi dan godaan duniawi.
Baca juga : Perang Thailand Kamboja Memanas, Tewaskan 12 Warga Sipil
Reaksi Publik dan Pemerintah
Kasus ini langsung menyita perhatian nasional dan internasional. Skandal seks biksu menjadi topik utama di berbagai media Thailand dan menuai reaksi keras dari masyarakat. Banyak warga menyatakan kekecewaan atas perilaku para tokoh agama, yang seharusnya menjadi panutan dalam kehidupan spiritual.
Pemerintah Thailand tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Urusan Agama dan Kebudayaan. Mereka mengeluarkan pernyataan resmi dan berjanji akan mengambil langkah tegas terhadap para pelaku skandal seks biksu. Perdana Menteri Thailand bahkan menyatakan bahwa skandal ini tidak hanya merusak citra agama Budha, tetapi juga mencoreng reputasi negara di mata dunia internasional.
Pihak kepolisian juga membuka kanal pelaporan khusus bagi warga yang mengetahui informasi serupa. Serta memperketat pengawasan keuangan terhadap kuil-kuil yang selama ini tidak transparan dalam pengelolaan dana.
Selain itu, pemerintah bekerja sama dengan Dewan Sangha Tertinggi Thailand untuk melakukan reformasi struktural dalam kepemimpinan kuil, termasuk pembatasan akses pribadi biksu terhadap wanita di luar kepentingan keagamaan serta evaluasi ulang pelatihan moral di lembaga-lembaga keagamaan.
Penutup
Skandal ini menjadi pengingat pahit bahwa moralitas tidak selalu sejalan dengan penampilan luar, bahkan dalam dunia spiritual. Skandal seks biksu yang melibatkan Wilawan Emsawat alias Miss Golf telah menjadi simbol kerusakan sistemik yang menuntut perbaikan menyeluruh. Kita berharap kasus ini menjadi titik balik bagi lembaga keagamaan di Thailand. Dengan begitu, lembaga ini dapat menjadi lebih bersih, transparan, dan menjadi sumber spiritual yang dapat dipercaya umat.
