Tanpa Jeda: Janice Tjen Tancap Gas, Langsung Bidik WTA 250 Guangzhou Usai Juara di Jinan

oleh
Janice Tjen

Euforia kemenangan petenis putri Indonesia, Janice Tjen, di ajang WTA 125 Jinan Open 2025 ternyata hanya bertahan sebentar di benaknya. Alih-alih menikmati waktu istirahat pascameraih gelar juara tunggal putri perdananya di level WTA. Petenis berusia 23 tahun ini justru memilih tancap gas. Ia segera terbang menuju kota lain di China untuk langsung berpartisipasi dalam turnamen dengan level yang lebih tinggi. WTA 250 Guangzhou Open.

Keputusan Janice untuk tidak mengambil jeda pascajadwal yang padat dan penuh tekanan menunjukkan ambisi besar dan profesionalitas tinggi. Dalam waktu kurang dari 24 jam setelah mengangkat trofi di Jinan. Janice sudah kembali menginjak lapangan, siap bersaing dari babak kualifikasi di Guangzhou. Bagi seorang atlet yang tengah menanjak. Momentum adalah segalanya, dan Janice tampaknya tidak ingin kehilangan sedikit pun hype dari pencapaian bersejarahnya.

Mengukir Sejarah di Jinan

Kemenangan di Jinan Open 2025 pada Sabtu (18/10) menjadi titik balik karier Janice Tjen. Dalam laga final yang berlangsung sengit dan membutuhkan tiga set, Janice sukses menaklukkan petenis unggulan dari Hungaria. Anna Bondar, dengan skor akhir 6-4, 4-6, 6-4. Gelar WTA 125 ini bukan hanya sekadar trofi, melainkan penegas statusnya sebagai salah satu rising star tenis Asia.

Pencapaian tersebut langsung mendongkrak peringkatnya di WTA Tour, menempatkan Janice di posisi 98 dunia. Angka ini secara resmi menempatkannya dalam jajaran 100 petenis putri terbaik global, sebuah capaian yang langka bagi atlet tenis tunggal putri Indonesia dalam dua dekade terakhir. Keberhasilan menembus batas 100 besar ini memberikan akses lebih mudah bagi Janice untuk berpartisipasi di turnamen yang lebih besar dan bergengsi, termasuk Grand Slam di masa depan.

Melompat ke Level WTA 250

Dari Jinan, Janice langsung mengalihkan fokusnya ke Guangzhou Open, sebuah turnamen yang berada di level WTA 250. Level ini satu tingkat lebih tinggi dari turnamen yang baru ia menangkan. Sebagai pendatang baru di jajaran 100 besar, Janice harus memulai perjalanannya dari babak kualifikasi.

Di babak kualifikasi Guangzhou Open, Janice menempati unggulan kedua. Pada laga perdananya, ia dijadwalkan menghadapi Tatiana Prozorova. Jika mampu mengatasi tantangan tersebut, ia harus memenangkan satu pertandingan lagi melawan pemenang duel antara Alina Korneeva dan Talia Gibson untuk bisa mengamankan tempat di babak utama (main draw).

Tujuan utama Janice di sini jelas: membuktikan bahwa kemenangannya di WTA 125 bukan sekadar kebetulan dan bahwa ia mampu bersaing dengan pemain-pemain di level 250. Kunci kesuksesan di turnamen yang berdekatan adalah menjaga kondisi fisik dan mental, serta kemampuan adaptasi cepat terhadap lapangan dan atmosfer pertandingan baru.

Momentum Kebangkitan Tenis Putri

Performa impresif Janice Tjen belakangan ini memang luar biasa. Sebelum menjuarai Jinan Open, ia sempat mencatatkan debut yang gemilang di turnamen WTA 250 Sao Paulo Open, di mana ia berhasil melaju hingga babak final. Selain itu, pada sektor ganda, Janice juga meraih gelar WTA 125 Suzhou Open 2025 berpasangan dengan seniornya, Aldila Sutjiadi.

Janice, yang merupakan lulusan dari Pepperdine University, Amerika Serikat, memiliki pukulan baseline yang solid dan forehand yang kuat. Namun, mental bertandingnya yang matang dan etos kerjanya yang tinggi membuktikan keunggulan terbesarnya, terutama dengan kesiapannya langsung bertanding tanpa istirahat.

Baca Juga : Patrick Kluivert Dipecat PSSI Setelah Timnas Gagal ke Piala Dunia

Konsistensi ini menjadikannya harapan baru bagi tenis putri Indonesia, mengingatkan pada era kejayaan Angelique Widjaja. Dengan usianya yang masih sangat muda dan peringkat yang terus menanjak, Janice Tjen berada pada jalur yang tepat untuk menjadi salah satu pemain Asia yang diperhitungkan di kancah tenis internasional. Dukungan dari Federasi Tenis Indonesia (Pelti) serta para penggemar kini menjadi energi tambahan bagi Janice untuk terus tancap gas dan mengibarkan bendera Merah Putih di arena dunia.