,

Tidur Siang Melebihi Durasi Ini, Risiko Penyakit Mengintai Tubuh Anda

oleh
Tidur siang

Orang sering menganggap tidur siang sebagai cara menyegarkan untuk mengembalikan energi dan meningkatkan produktivitas, terutama bagi orang dewasa yang sibuk. Namun, siapa sangka bahwa waktu yang salah justru bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan? Studi-studi terbaru menunjukkan bahwa di jam-jam tertentu, terutama di luar rentang waktu yang ideal, bisa menjadi indikator atau bahkan pemicu masalah kesehatan serius yang mungkin tidak kita sadari.

Kapan Tidur Siang Menjadi “Bahaya”?

Ahli merekomendasikan ‘power nap’ singkat 20-30 menit, idealnya di awal sore hari, antara pukul 13.00 hingga 15.00. Waktu ini selaras dengan penurunan alami kewaspadaan setelah makan siang dan sebelum tubuh memasuki fase malam. Namun, penelitian mulai menunjukkan bahwa tidur siang terlalu lama (lebih dari 60 menit) atau terlalu larut, misalnya setelah pukul 16.00 atau menjelang malam, dapat membahayakan kesehatan.

Baca Juga : Grandparenting dan pengasuhan orangtua: mencari harmoni di tengah perbedaan generasi yang menarik

Para peneliti yang mempresentasikan studi besar di Kongres Masyarakat Kardiologi Eropa (ESC Congress) mengungkap temuan mengejutkan. Peneliti mengaitkan tidur siang lebih dari 60 menit dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian dini setelah melakukan penelitian terhadap lebih dari 20.000 orang. Risiko ini bahkan lebih tinggi pada mereka yang  lama dan memiliki kebiasaan merokok.

“Tidur yang terlalu panjang bisa mengganggu ritme sirkadian alami tubuh,” jelas Dr. Tania Putri, seorang ahli neurologi yang fokus pada gangguan tidur. “Ketika kita terlalu lama di siang hari, terutama menjelang sore, hal itu dapat mengacaukan jam biologis kita, menyebabkan kesulitan di malam hari (insomnia), yang pada gilirannya memicu serangkaian masalah kesehatan.”

Bahaya yang Mengintai: Lebih dari Sekadar Kantuk

1. Peningkatan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke: Beberapa penelitian menunjukkan adanya korelasi antara tidur yang panjang dan peningkatan risiko hipertensi, penyakit jantung koroner, dan stroke. Mekanisme ini belum sepenuhnya dipahami, tetapi peneliti menduga pola tidur yang tidak teratur memicu peradangan sistemik dan gangguan metabolisme tubuh.

2. Risiko Diabetes Tipe 2: Tidur yang terlalu lama atau yang tidak teratur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Gangguan pada ritme sirkadian dapat memengaruhi produksi hormon yang mengatur kadar gula darah.

3. Sindrom Metabolik: Kombinasi faktor-faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, lemak perut berlebih, dan kadar kolesterol abnormal—yang dikenal sebagai sindrom metabolik—juga cenderung lebih tinggi pada individu yang memiliki kebiasaan yang tidak sehat.

4. Gangguan Tidur Malam (Insomnia): Ini adalah efek samping yang paling sering dirasakan. siang yang terlalu larut atau terlalu panjang dapat mengurangi “tekanan” yang dibutuhkan tubuh untuk tidur nyenyak di malam hari. Akibatnya, Anda mungkin berguling-guling di tempat tidur, sulit memulai tidur, atau sering terbangun di malam hari. Insomnia kronis sendiri merupakan faktor risiko untuk berbagai masalah kesehatan fisik dan mental.

5. “Sleep Inertia” atau Kebingungan Setelah Bangun Tidur: Tidur siang yang lebih dari 30 menit, terutama jika masuk ke fase tidur nyenyak (tidur gelombang lambat), bisa menyebabkan Anda bangun dengan perasaan pusing, grogi, dan lebih lelah dari sebelumnya. Sleep inertia mengganggu kinerja kognitif dan produktivitas segera setelah bangun tidur.

Kapan Tidur Siang Aman dan Bermanfaat?

Meskipun ada bahaya yang mengintai, itu tidak berarti kita harus menghindari tidur siang sepenuhnya. Tidur yang teratur memberikan banyak manfaat., seperti:

  • Meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi.
  • Memperbaiki mood.
  • Meningkatkan kinerja kognitif dan memori.
  • Mengurangi stres.

Kuncinya adalah durasi dan waktu:

  • Durasi Ideal: 20 hingga 30 menit (power nap). Ini cukup untuk menyegarkan tanpa masuk ke fase nyenyak yang menyebabkan sleep inertia.
  • Waktu Ideal: Antara pukul 13.00 hingga 15.00. Ini adalah jendela waktu di mana tubuh secara alami mengalami penurunan energi.

Jika Anda merasa sangat mengantuk di luar jam tersebut atau butuh yang panjang setiap hari, ini mungkin menjadi tanda bahwa Anda tidak mendapatkan cukup tidur berkualitas di malam hari atau ada kondisi medis mendasar seperti sleep apnea (henti napas saat tidur) atau gangguan lainnya. Dalam kasus seperti ini, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Jadi, bijaklah dalam memilih waktu tidur Anda. Alih-alih mendapatkan kesegaran, di jam yang salah justru bisa menjadi sinyal peringatan bahaya yang tidak boleh diabaikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.