NusaSuara.com – Dunia aset kripto kembali dihebohkan oleh prediksi berani: para analis meramalkan harga Bitcoin (BTC) bisa menyentuh Rp 2,5 miliar (sekitar US$ 150.000) tahun ini. Volatilitas pasar kripto tetap tinggi, namun sentimen positif dari faktor fundamental dan teknikal mendorong optimisme. Jika prediksi ini benar, Bitcoin akan mencetak rekor tertinggi baru (All-Time High/ATH) dan sekaligus memperkuat posisinya sebagai aset investasi unggulan.
Menganalisis Ramalan Fenomenal
Para analis dan institusi keuangan besar mendasarkan prediksi ini pada beberapa faktor penting:
1. Peristiwa Halving Bitcoin
Setiap empat tahun sekali, penambang BTC menerima imbalan 50% lebih sedikit. Karena pasokan Bitcoin baru berkurang, harga cenderung naik. Halving terakhir terjadi pada April 2024; oleh karena itu, para analis memperkirakan siklus kenaikan harga masih akan berlangsung tahun ini.
2. Adopsi Institusional dan ETF Bitcoin Spot
Setelah AS meluncurkan ETF BTC Spot, investor institusional mulai masuk ke pasar. Aliran dana besar dari ETF ini meningkatkan permintaan, menekan pasokan Bitcoin di pasar, dan sekaligus menambah legitimasi aset kripto ini.
3. Kebijakan Moneter Global yang Berpotensi Longgar
Jika bank sentral global menurunkan suku bunga akhir tahun ini atau awal tahun depan, investor akan lebih memilih Bitcoin daripada aset fixed income. Selain itu, likuiditas yang lebih longgar kemungkinan mengalir ke aset berisiko tinggi, termasuk BTC.
4. Narasi “Emas Digital” dan Lindung Nilai Inflasi
Karena pasokan Bitcoin terbatas, investor menilai aset ini sebagai “emas digital”. Sebagai tambahan, kekhawatiran inflasi global dan devaluasi mata uang fiat mendorong mereka mengalihkan dana ke BTC sebagai penyimpan nilai yang aman.
Baca Juga: Pemutihan Pajak Kendaraan Diperpanjang hingga 2025
5. Perkembangan Adopsi dan Ekosistem
BTC dan teknologi blockchain terus berkembang di berbagai sektor, mulai dari pembayaran lintas batas hingga DeFi dan adopsi di negara berkembang. Dengan demikian, ekosistem yang semakin matang memperkuat fundamental harga Bitcoin.







