Kim Chang Son: Pejabat Terpercaya Korea Utara Meninggal Dunia

oleh
Kim Chang Son: Pejabat Terpercaya Korea Utara Meninggal Dunia

NusaSuara — Korea Utara kembali di liputi kabar duka. Kim Chang Son, pejabat senior yang dikenal luas sebagai kepala protokol sekaligus asisten terdekat Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di laporkan meninggal dunia. Kepergian sosok sentral ini meninggalkan kekosongan besar dalam lingkaran elite pemerintahan Pyongyang.

Informasi wafatnya Chang Son pertama kali di sampaikan oleh media pemerintah Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA). Laporan tersebut, sebagaimana di lansir Yonhap, di publikasikan pada Jumat (26/12) dan segera menarik perhatian publik internasional.

Ungkapan Duka Langsung dari Kim Jong Un

Sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un secara langsung menyampaikan belasungkawa “mendalam” atas meninggalnya Kim Chang Son. Lebih dari sekadar pernyataan formal, Kim Jong Un juga mengirimkan karangan bunga ke tempat persemayaman mendiang sebagai simbol penghormatan terakhir.

Namun demikian, hingga kini otoritas Korea Utara belum mengungkapkan secara rinci penyebab kematian Chang Son. Seperti kebiasaan Pyongyang dalam menangani informasi internal, detail personal terkait pejabat tinggi negara kerap di sampaikan secara terbatas.

Dedikasi Panjang di Jantung Kekuasaan Partai

Dalam laporan resminya, KCNA menekankan bahwa Kim Chang Son telah mengabdikan sebagian besar hidupnya. Dia bekerja di berbagai posisi strategis dalam Partai Buruh Korea, partai penguasa di Korea Utara.

Sepanjang kariernya, ia di kenal sebagai figur yang memiliki akses langsung ke lingkaran inti kekuasaan. Bahkan, KCNA menyebut Chang Son sebagai sosok yang memperoleh “kepercayaan mendalam dan perhatian khusus dari para pemimpin besar yang tak tertandingi.”

Lebih lanjut, media pemerintah itu menggambarkan dedikasinya sebagai kontribusi nyata. Dedikasi tersebut membantu menjaga kehormatan partai dan meningkatkan citra Korea Utara di mata dunia internasional.

“Dengan kejujuran, loyalitas, dan ketulusan yang konsisten, Kim Chang Son memberikan sumbangsih besar bagi martabat Partai dan prestise eksternal negara,” tulis KCNA dalam laporannya.

Kepala Protokol yang Selalu di Sisi Kim Jong Un

Di tingkat global, Kim Chang Son di kenal sebagai ‘kepala staf’ de facto Kim Jong Un. Dalam perannya sebagai kepala protokol, ia hampir selalu terlihat mendampingi sang pemimpin dalam berbagai agenda kenegaraan. Terutama dalam pertemuan diplomatik tingkat tinggi.

Seiring meningkatnya aktivitas diplomasi Korea Utara, peran Chang Son pun semakin krusial. Ia tidak hanya mengatur protokol formal, tetapi juga memastikan setiap detail teknis berjalan sesuai rencana. Tugasnya meliputi keamanan hingga jadwal perjalanan.

Puncak Peran Strategis di Era Diplomasi 2018–2019

Peran Kim Chang Son mencapai titik puncak pada periode 2018 hingga 2019. Kala itu, Korea Utara aktif membuka dialog dengan berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Dalam konteks ini, Chang Son menjadi aktor kunci di balik layar. Ia di ketahui lebih dulu mengunjungi Singapura dan Vietnam untuk memeriksa rute perjalanan, kesiapan lokasi, serta susunan agenda Kim Jong Un. Persiapan itu di lakukan sebelum pertemuan bersejarah dengan Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump.

Langkah tersebut menunjukkan betapa sentralnya peran Kim Chang Son. Keaktifannya memastikan setiap pertemuan internasional berlangsung tanpa hambatan dan sesuai kepentingan strategis Korea Utara.

Kontribusi dalam Hubungan Antar-Korea

Selain terlibat dalam diplomasi global, Chang Son juga memainkan peran penting dalam hubungan antar-Korea. Pada 2018, ia turut mengunjungi Korea Selatan sebagai bagian dari delegasi tingkat tinggi. Delegasi tersebut di pimpin oleh Kim Yo Jong, adik perempuan Kim Jong Un, dalam ajang Olimpiade Musim Dingin PyeongChang.

Tak berhenti di situ, Kim Chang Son juga di percaya sebagai ketua delegasi Korea Utara dalam pembicaraan tingkat kerja. Ia memimpin diskusi teknis terkait protokol, keamanan, dan media untuk mempersiapkan pertemuan puncak antara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan saat itu, Moon Jae In.

Peran ini semakin menegaskan posisinya sebagai penghubung utama antara kepemimpinan Korea Utara dan dunia luar.

Baca Juga: Marlina Wiguna dan Aksi Beraninya untuk Membantu Korban

Loyalitas Sejak Era Kim Jong Il

Menariknya, loyalitas Kim Chang Son tidak hanya terbatas pada era Kim Jong Un. Jauh sebelum itu, ia telah mengabdi di bawah pemerintahan Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un.

Pada masa tersebut, Chang Son bekerja di kantor sekretariat dan turut mendukung urusan keluarga inti Kim. Pengalaman panjang lintas generasi inilah yang membuatnya menjadi salah satu figur paling di percaya dalam struktur kekuasaan Korea Utara.

Warisan Seorang Penjaga Stabilitas Diplomatik

Dengan wafatnya Kim Chang Son, Korea Utara kehilangan salah satu arsitek utama di balik stabilitas protokol dan diplomasi negara. Meski jarang tampil di depan publik, pengaruhnya sangat terasa dalam setiap langkah diplomatik Kim Jong Un.

Kepergiannya menandai akhir dari sebuah era, sekaligus membuka pertanyaan mengenai siapa yang akan mengisi peran strategis tersebut di masa mendatang.