Jakarta — Gelombang demonstrasi besar di berbagai kota Indonesia kembali menarik perhatian media internasional. Insiden pada Kamis (28/8), ketika pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan tewas akibat dilindas kendaraan taktis Brimob, memicu aksi massa yang meluas.
Sorotan Media Internasional
Pada Jumat (29/8), ABC Australia menurunkan laporan berjudul “Demo di Indonesia meluas seiring meningkatnya kemarahan warga usai pengemudi ojol tewas ditabrak rantis polisi.”
Selain itu, Al Jazeera juga mengangkat isu serupa melalui artikel berjudul “Unjuk rasa kembali terjadi di Jakarta Indonesia usai pengemudi ojol tewas.”
Kedua media tersebut menekankan bahwa kematian Affan memperbesar kemarahan publik sekaligus memperluas aksi demonstrasi di berbagai daerah.
Serangan Israel di Timur Tengah
Sementara itu, media internasional juga menyoroti konflik di Timur Tengah. Israel melancarkan serangan udara ke ibu kota Yaman, Sanaa, yang menewaskan Perdana Menteri pemerintahan Houthi, Ahmed Ghaleb Nasser Al-Rahawi, serta sejumlah pejabat tinggi lain.
Milisi Houthi menyampaikan kabar duka itu melalui pernyataan resmi. Mereka menuduh Israel melakukan aksi “kriminal berbahaya” yang merenggut nyawa pemimpin mereka.
Amerika Serikat Larang Mahmud Abbas Hadiri Sidang PBB
Di sisi lain, ketegangan politik internasional meningkat setelah Amerika Serikat (AS) melarang Presiden Palestina Mahmud Abbas menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York bulan depan.
Kementerian Luar Negeri AS merilis daftar 80 pejabat yang gagal memperoleh visa. Dalam media Internasional nama Abbas tercantum di dalamnya. Ironisnya, pada saat yang sama, Prancis dan sejumlah negara Eropa berencana menyampaikan pengakuan resmi terhadap negara Palestina.
Kilas Internasional Akhir Pekan
Secara keseluruhan media internasional, rangkaian peristiwa ini menunjukkan bagaimana sorotan dunia terbagi. Di satu sisi, demonstrasi di Indonesia masih terus meluas. Di sisi lain, eskalasi konflik di Timur Tengah semakin memperumit dinamika politik global. Oleh karena itu, kedua isu ini akan terus menjadi perhatian utama masyarakat internasional.
