Jakarta – Minuman bersoda memang nikmat, apalagi saat cuaca panas. Sensasi gelembung dan rasa manisnya membuat banyak orang ketagihan. Namun, apakah aman jika kita mengonsumsi soda setiap hari? Artikel ini membahas efek minum soda harian dan memberi tips agar tetap sehat.
Mengapa Minuman Bersoda Harian Bisa Berisiko
Soda mengandung gula tinggi. Misalnya, satu kaleng soda biasa memiliki hingga 39 gram gula, menurut Medicine Net. Sementara itu, American Heart Association (AHA) merekomendasikan perempuan mengonsumsi gula maksimal 25 gram per hari, dan laki-laki maksimal 36 gram.
Selain itu, Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 menyebut batas aman konsumsi gula adalah 50 gram per hari. Dengan demikian, jika kita sering minum soda, tubuh bisa kelebihan gula karena sumber gula lain juga datang dari makanan.
1. Lonjakan Gula Darah
Gula tinggi dalam soda meningkatkan gula darah dengan cepat. Akibatnya, tubuh memproduksi insulin berlebihan untuk menurunkannya. Pola naik-turun gula darah yang tidak stabil ini menimbulkan kelelahan dan perubahan suasana hati. Lebih jauh lagi, risiko prediabetes, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung meningkat. Lama-kelamaan, pembuluh darah bisa rusak jika pola ini terus berlangsung.
2. Trigliserida dan Kolesterol Tak Sehat
Gula berlebihan juga meningkatkan trigliserida sekaligus menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Studi 2020 dari Eating Well menunjukkan orang dewasa yang rutin minum soda memiliki risiko 98% lebih tinggi mengalami HDL rendah dan 53% lebih tinggi mengalami trigliserida tinggi. Oleh karena itu, konsumsi soda secara rutin bisa merusak profil lipid darah.
Baca Juga: Legenda Antariksa Akhiri Misi Dramatis Usai Terjebak 9 Bulan
3. Penumpukan Lemak Perut
Fruktosa dalam soda memicu penumpukan lemak, terutama di perut dan organ dalam (lemak visceral). Lemak ini berbahaya karena meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Penelitian Healthline selama 10 minggu membuktikan, konsumsi fruktosa dari minuman manis meningkatkan lemak perut lebih signifikan dibandingkan glukosa. Akibatnya, perut bisa terlihat lebih buncit meski pola makan lain tetap normal.
4. Risiko Perlemakan Hati
Hati hanya memproses fruktosa, sedangkan seluruh sel tubuh mengolah glukosa. Akibatnya, ketika kamu mengonsumsi fruktosa berlebihan, hati kewalahan dan mengubah fruktosa menjadi lemak. Hati kemudian melepaskan sebagian lemak sebagai trigliserida ke dalam darah dan menyimpan sisanya di organ hati, yang dapat memicu penyakit hati berlemak non-alkoholik..
5. Dampak pada Kesehatan Gigi
Soda mengandung asam fosfat dan karbonat, yang membuat mulut menjadi sangat asam. Akibatnya, gigi menjadi rentan berlubang. Selain itu, gula dalam soda menjadi makanan bagi bakteri jahat yang mempercepat kerusakan gigi. Dengan demikian, kombinasi asam dan gula membuat soda berisiko merusak gigi jika dikonsumsi berlebihan.
Tips Mengurangi Risiko
Sebaiknya batasi konsumsi soda. Misalnya, jangan minum setiap hari dan kurangi porsinya bertahap. Sebagai alternatif, pilih minuman sehat seperti air putih, jus buah alami, atau teh tanpa gula. Dengan cara ini, tubuh tetap terjaga kesehatannya tanpa kehilangan kesenangan minum sesuatu yang manis dan segar.
