, ,

Wow! Ini Dia ‘Oleh-Oleh’ Prabowo dari Pangeran Arab: Rp 437 Triliun untuk Ekonomi Nasional.

oleh -11 Dilihat
Prabowo

Kunjungan kerja Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, ke Arab Saudi belum lama ini tak sekadar silaturahmi diplomatik biasa. Lebih dari itu, pertemuan strategis tersebut berbuah “oleh-oleh” super jumbo bagi perekonomian Indonesia: potensi investasi senilai US$ 27 miliar, atau setara dengan Rp 437,4 triliun (dengan kurs Rp 16.200 per dolar AS). Angka fantastis ini menjadi angin segar dan harapan baru bagi percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertemuan penting ini berlangsung di Istana Al-Salam, Jeddah, di mana Prabowo bertemu langsung dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS). Diskusi yang berlangsung fokus pada penguatan hubungan bilateral, khususnya di sektor ekonomi dan investasi. Ini menunjukkan keseriusan kedua negara dalam mempererat ikatan kerja sama yang saling menguntungkan.

Kolaborasi Strategis di Sektor Prioritas

Dari serangkaian pertemuan tersebut, potensi kesepakatan bisnis yang berhasil diamankan terutama berasal dari sektor swasta Arab Saudi. Ini mengindikasikan tingginya minat dan kepercayaan investor swasta Saudi terhadap iklim investasi dan prospek ekonomi Indonesia ke depan. Kolaborasi ini tidak hanya mencakup satu atau dua bidang, melainkan merentang ke beberapa sektor strategis yang sangat relevan dengan kebutuhan pembangunan Indonesia saat ini dan di masa mendatang.

Sektor-sektor yang menjadi fokus utama dalam potensi kerja sama ini meliputi:

  1. Pengembangan Energi Bersih: Komitmen global terhadap transisi energi menjadi salah satu isu krusial. Investasi di sektor energi bersih sangat vital bagi Indonesia untuk mencapai target bauran energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon.
  2. Industri Petrokimia: Sektor petrokimia merupakan tulang punggung bagi berbagai industri hilir. Peningkatan investasi di bidang ini akan mendorong diversifikasi produk, mengurangi ketergantungan impor, dan menciptakan nilai tambah di dalam negeri.
  3. Layanan Bahan Bakar Penerbangan: Dengan pertumbuhan industri aviasi di Indonesia, peningkatan kapasitas dan kualitas layanan bahan bakar penerbangan sangat esensial untuk mendukung konektivitas dan logistik nasional.

Selain kesepakatan spesifik tersebut, Prabowo dan MBS juga membahas upaya peningkatan kerja sama investasi yang lebih luas dan pengintensifan kemitraan strategis di berbagai sektor prioritas. Daftar sektor ini sangat komprehensif, mencakup: energi, jasa keuangan, pertambangan dan hilirisasi industri, layanan logistik, pariwisata, pertanian, hingga teknologi hijau. Cakupan yang luas ini menunjukkan visi jangka panjang kedua negara untuk membangun fondasi ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.

Visi Bersama: Indonesia Emas 2045 dan Saudi Vision 2030
Yang menarik, diskusi antara Prabowo dan MBS juga sangat selaras dengan visi pembangunan jangka panjang masing-masing negara. Dari sisi Arab Saudi, ada Saudi Vision 2030 yang berfokus pada diversifikasi ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada minyak. Sementara dari sisi Indonesia, Prabowo memiliki target Indonesia Emas 2045 yang bertujuan menjadikan Indonesia negara maju dengan ekonomi berpendapatan tinggi. Keselarasan visi ini menjadi landasan kuat untuk kerja sama yang lebih erat dan terarah.

Baca Juga : Boneka Labubu, Bagaimana Monster Lucu Ini Menaklukkan Dunia?

Kedua pemimpin sepakat bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, perlu diciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif. Ini berarti akan ada upaya bersama dalam mengadopsi mekanisme yang efektif untuk menyelaraskan kebijakan pembangunan dan investasi, serta memastikan bahwa potensi kerja sama ini benar-benar dapat terealisasi.

Langkah Konkret ke Depan Prabowo

Untuk memastikan “oleh-oleh” fantastis ini tidak hanya berhenti di atas kertas, beberapa langkah konkret juga telah disepakati. Ini termasuk:

  • Pengaktifan Jalur Komunikasi Kelembagaan di Bidang Investasi: Memastikan adanya koordinasi yang baik antara lembaga terkait dari kedua negara.
  • Pertukaran Keahlian dan Pengalaman: Saling belajar dan berbagi praktik terbaik dalam menarik dan mengelola investasi.
  • Pengintensifan Kunjungan Bersama: Menjaga momentum dan memastikan komunikasi berkelanjutan.
  • Penyelenggaraan Forum Investasi Secara Berkala: Memberikan platform bagi investor untuk bertemu dan menjajaki peluang.
  • Pengembangan Peta Jalan Bersama: Menyusun rencana aksi yang jelas untuk memfasilitasi aliran investasi.

Tidak hanya itu, kedua negara juga berkomitmen untuk menyediakan insentif yang sesuai dan bersama-sama mengatasi tantangan regulasi serta prosedur yang mungkin menghambat investasi. Langkah-langkah ini sangat krusial untuk membangun kepercayaan investor dan mempercepat realisasi potensi triliunan rupiah ini.

Potensi investasi sebesar Rp 437,4 triliun dari Arab Saudi ini bukan hanya sekadar angka. Ini adalah cerminan dari kepercayaan internasional terhadap prospek ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo yang baru, serta bukti nyata dari upaya diplomasi ekonomi yang gencar. Jika terwujud, investasi ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja, mendorong transfer teknologi, dan mempercepat hilirisasi industri di Indonesia, membawa dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. “Oleh-oleh” Prabowo dari Arab Saudi ini benar-benar membawa harapan besar bagi masa depan ekonomi Indonesia.